• About
  • Pasang Iklan
  • Sitemap

Q2Art Complete

  • HOME
  • TUTORIAL
  • DOWNLOAD
  • SOCIAL MEDIA
  • CONTACT
    • Facebook
    • Google +
    • Twitter
  • NEWS
    • Sport
    • Art
    • Politic
Home » Uncategories » Budaya Indonesia

Budaya Indonesia

Unknown
Add Comment
Apr 12, 2016
PACU JALUR

 
Di daerah Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Istilah lain untuk menggambarkan sebuah desa di sebut dengan Nagori. Dalam sebuah Nagori terdapat unsur-unsur lapisan masyarakat yang sangat berperan dalam menentukan besar, kecil, maju, serta tertinggalnya suatu desa, seperti organisasi pemerintahan desa itu sendiri dan juga unsur-unsur lapisan masyarakat. Organisasi pemerintahan hanya berperan dalam menjalankan tugas-tugas yang telah tertulis dari pemerintahan pusat, namun tanpa adanya kerjasama antar unsur lapisan masyarkat sebuah desa tidak akan berjalan baik. Serupa halnya dengan wilayah Sumatera Barat, majunya sebuah desa di Taluak Kuantan tidak terlepas dari unsur masyarakatnya seperti kehadiran Niniak Mamak hingga kepada desanya.

Gambaran kerjasama antara organisasi pemerintahan desa dan golongan masyarakat bisa diumpamakan dengan tradisi pacu jalur yang menjadi salah satu ciri khas kebudayaannya. Dalam tradisi tersebut terdapat perlombaan jalur yang masing-masing diikuti oleh masing-masing Jorongnya. Dalam satu jalur dapat dimainkan oleh 40-70 orang, yang mana masing-masing orang memiliki tugas dan peran yang saling bekerjasama untuk menentukan sampan yang apakah berhasil sampai di garis finish atau sebaliknya.

Persamaan antara desa dan budaya pacu jalur yang pertama terlihat dari awak jalur paling depan yaitu Tukang Tari. Tukang tari (penari) dalam sebuah jalur merupakan seorang yang berperan dalam memancing semangat para pengayuh. Posisi ini biasnya ditempati oleh anak-anak dengan berdiri paling depan tanpa merasa takut. Persamaan dan perumpamaan tukang tari bisa terlihat dari peran dan fungsi pemuda-pemudi dalam suatu Nagori. Pemuda-pemudi dalam nagari merupakan sosok generasi muda yang nantinya akan meneruskan dan memperjuangkan daerahnya.

Yang kedua adalah tukang iriak kayuah (pengatur dayung) dalam jalur. Posisi ini biasanya dilakukan oleh 4 orang. Dalam sebuah jalur orang-orang ini merupakan acuan bagi para pengayuh lainnnya dalam bertindak dan dalam menyamakan dayung. Ketika masing-masing tukang iriak kayuah tidak kompak dan salah dalam mendayung, maka bisa dipastikan jalur yang mereka bawa tidak akan sampai di garis finish. Karena posisi mereka sangat menentukan dari kekompakan para pendayung yang berada di belakangnya. Begitu juga dengan desa, tukang iriak kayu diiumpamakan dengan Niniak Mamak dalam suatu Nagori.

Niniak mamak merupakan orang-orang sangat berperan dalam menentukan bagaimana nagorinya, hal ini lebih terkait dari tatanan adat dan tradisi yang ada di wilayah Taluak Kuantan Singingi. Niniak mamak dalam sebuah Nagori di Taluak Kuantan merupakan contoh, teladan, tempat bertanya, berilindung dan mengadu bagi masyarakat, pesukuan, keluarga, anak, kemenakan, serta cucunya. Ketika Niniak mamak tidak menjalankan fungsinya, maka bisa dipastikan adat, tradisi, kebudayaan dan moral yang selama ini mereka junjung akan hilang ditengah-tengah perkembangan dan pergaulan generasi muda yang semakin hari semakin memburuk. Ketika pergaulan dan kondisi pemuda-pemuda tidak baik, maka suatu nagori akan hancur. Karena pemuda-pemudi merupakan generasi penerus yang akan menentukan keadaanya nagori bahkan negaranya. Selain itu di dalam kanagorian Niniak mamak juga berperan penting dalam mengarahkan, memberi nasehat dan dalam mengambil suatu keputusan terhadap kegiatan atau pelaksanaan yang akan berlangsung .

Dibelakang tukang iriak kayuah  terdapat beberapa orang tukang kayuah (pendayung). Di lingkungan masyarakat Nagori, tukang kayuah diibaratkan sebagai masyarakat umum. Masyarakat akan melaksanakan, menjalankan dan mengikuti apa yang menjadi ketetapan niniak mamak bersama organisasi pemerintahan desa. Masyarakat juga menjadi unsur yang akan menentukan nasib suatu nagori, jika pemimpinnya bertindak semestinya pemimpin maka masyarakat akan menjadi penentu kemajuan nagorinya.

Ditengah-tengahnya pendayung seorang tukang timbo ruang (penyorak sekaligus mengeluarkan air dalam Jalur). Mereka merupakan simbol Kepala Desa yang berperan untuk melayani sekaligus penggerak masyarakat untuk selalu giat bekerja. Selain itu Kepala desa juga bertanggungjawab bagaimana agar jalurnya (nagorinya) tidak terbenam, Kepala desa yang benar akan mencegah dan melakukan yang terbaik untuk masyarakatnya dan demi kemajuan nagorinya.


Pada bagian belakang tukang timbo ruang terdapat tukang kayuah lagi yang merupakan simbol masyarakat umum.Dibelakangnya terdapat 4 orang tukang painggang (kemudi) yang merupakan orang yang mengarahkan Jalur agar tetap lurus dan tidak berbelok kearah lawan.Mereka diibaratkan sebagai Dewan Perwakilan Desa, yang bekerja sebagai pengawas dan yang menentukan arah kebijakan desa. Dan yang paling belakang disebut tukang onjai (penggerak) dengan posisi berdiri, berfungsi sebagai pengawas seluruh pendayung, ini diibaratkan sebagai Datuak bisai, kepala suku tertinggi yang merupakan pengawas terhadap seluruh negeri yang ada dibawah kekuasaannya. Awak atau pendayung Pacu Jalur  berkisar antara 40 – 80 orang.

Back To Home
Tweet

0 Response to "Budaya Indonesia"

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Post Populer

  • Seni Kriya Kulit
                    Pengertian Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh binatang yang merupakan suatu kerangka luar, tempat bulu binatang ...
  • Pengelaman Artistik
    Pengalaman estetik dapat di gunakan untuk kegiatan produksi seni atau penciptaan seni. Pengalaman estetik bila dilakukan sebagai dasar...
  • Psikologi Dalam Seni Rupa
    Psikologi dalam seni rupa Seni rupa mempunyai karakteristik tertentu yaitu dalam bidang seni rupa minsalka di seni lukis dan seni pat...
  • Hubungan Seni dan Manusia
    Manusia di nugerahi akal dan budi, hal ini membuat manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Manusia merupakan jenis mahluk lema...
  • Pengalaman Seni Intrinsik-ekstrinsik
    Sebuah pengalaman seni semakin murni apabila pengalaman itu semata-mata estetik, artinya sebuah karya seni dialami bukan demi apapun di l...

Komentar Terbaru

Blog Archive

Pengikut

About Me

Unknown
View my complete profile
Copyright 2016 Q2Art Complete - All Rights Reserved Design by Q2art - Modified by Q2art