• About
  • Pasang Iklan
  • Sitemap

Q2Art Complete

  • HOME
  • TUTORIAL
  • DOWNLOAD
  • SOCIAL MEDIA
  • CONTACT
    • Facebook
    • Google +
    • Twitter
  • NEWS
    • Sport
    • Art
    • Politic
Home » Uncategories » Contoh Tulisan Non Ilmiah

Contoh Tulisan Non Ilmiah

Unknown
Add Comment
Apr 5, 2016
Sejenak berehat sembari melihat-lihat kenangan foto lama, teringat dengan kenangan yang menjadi pengalaman pribadi yang mungkin dapat membuktikan bahwa bibit segar tak dapat menghsilkan buah yang bagus tanpa adanya pupuk, tentang bertolak belakangnya antara ayah dan anaknya. tulisan ini ditulis sebagai karangan non ilmiah, yang penulis tulis dengan bahasa yang tidak baku. berikut ceritanya:

NASIB ATAU TAKDIR
Didesa yang kecil yang dipenuhi dengan keindahan alami yang masih belum tersentuh perkembangan perindustrian, dan di sana terdapat rumah-rumah yang berdiri terpisah jarang-jarang. Diantara salah satu rumah itupun tinggal seorang ustad yang hidup dengan seorang istri dan seorang anak laki-laki tunggal. Suatu hal yang menunjukkan kalau desa ini masih merupakan keindahan alami yaitu dengan jalan pedesaan yang kadang tidak hanya dilintasi jejak kaki manusia, namun juga seekor rusa besar pun ikut melintasinya pada siang hari dan beruang buaspun pada malam harinya.

Seorang ustad yang hidup dengan taat mengikuti aturan dan menjauhi larangan, hidup dengan kelembutan dan seseorang yang lebih banyak memilih diam diluar dari urusan keagamaannya. Banyak tetangga memandangnya hebat sebagai seorang imam untuk sholat berjamaah namun banyak memilih diam ketika sebagai imam untuk anak dan istrinya. Beliau selalu bekerja keras dan mengerjakan apa yg kadang bukan menjadi pekerjaannya, melainkan pekerjaan seorang istri. Pagi hingga siang ia bekerja diladang, dan sesampai dirumah ia bekerja keras lagi untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, masak, bersih-bersih rumah dan sampai mencuci baju pun ia kerjakan sendiri.

Seiring berjalannya waktu, sang anak pun tumbuh besar yang diiringi juga dengan perkembangan zaman namun sedikit perhatian dari sang bapak yang dikenal dengan sikap yg lembut tanpa pernah memarahi sang anak sekalipun walau itu jelas sekali sikap yg salah dari seorang anak dan sang ibu hanya sibuk dengan dirinya sendiri yg lebih bnyak memilih tdur dan menyendiri di ruangan kamar yg tampak agak buram.
Hari-hari telah dilalui oleh keluarga kecil ini dengan tanpa ada yg berubah. Sang anak tumbuh dengan cepat dan baru saja lulus dari pendidikan SMP-nya dan berniat untuk melanjutkan ke tingkat SMA-nya. Namun sang anak tidak ingin lagi bersekolah di desa tersebut yg sepi, ketinggalan teknologi, dan akses ke sekolahpun jelas menjajaki bukit-bukit yang menjulang tinggi dan dipenuhi semak-semak berduri tajam yang ketika dilewati gerombolan babi-babi pun melintas.

Lalu si ustad mengikuti apa keinginan anaknya tersebut untuk menyekolahkan nya di kota. Berangkatlah sang anak dengan hati yg gembira dan di terima disuatu sekolah yg ada dikota. Hari-hari berlalu, sang anak jarang sekali pulang, yang sering pulang hanya surat-surat yg berisikan “pak uang jajanku habis, banyak sekali tugas-tugas sekolah yg harus dikerjakan”. Mendengar isi surat trsebut sang bapak bergegas mengirimkan uang, walau kadang uang tersebut pinjaman dari tetangga yg telah menumpuk disana-sini tanpa memikirkn dengan apa membayar pnjaman tersebut kelak.

Tiga tahun berlalu sang anak sekolah dikota, tiba lah masanya di mana sang bapak berharap untuk mendengar kelulusan sang anak dari pendidikannya, namun sang anak belum juga pulang dan belum juga lulus. Si ustad pun mulai sangat kecewa pada sang anak, untuk menghlangkan kekecewaannya ia mencoba untuk berjalan2 keliling kampung. Ketika melintasi sebuah warung terdengar sekelompok seorang masyarakat bercerita kepada kwan2nya yg lain, isi ceritanya yg tiada lain yaitu tentang anakny yg berada dikota. Ia menceritakan kalau anaknya dikota sudah menjadi orang yg hebat. Ya hebat, hebat berjudi, hebat mabuk-mabukkan, hebat main wanita dan hebat menggunakan barang2 ilegal. Muka si ustad pun memerah, marah yg di campuri lesu, namun ia tak tau kemana hendak melampiaskan kemarahan tersebut.

           Seketika ia sadar, dan si ustad pun langsung pergi ke masjid, untuk menceritakan kekecewaannya kepada tuhan. Untuk menangis akan nasib yg ia alami. Ia menangis sambil berceloteh tanpa henti dalam doa-doanya.
lalu ia bertanya kepada tuhan, “siapa yg salah, diriku atau takdirmu ya tuhan”.?

Back To Home
Tweet

0 Response to "Contoh Tulisan Non Ilmiah"

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Post Populer

  • Seni Kriya Kulit
                    Pengertian Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh binatang yang merupakan suatu kerangka luar, tempat bulu binatang ...
  • Pengelaman Artistik
    Pengalaman estetik dapat di gunakan untuk kegiatan produksi seni atau penciptaan seni. Pengalaman estetik bila dilakukan sebagai dasar...
  • Psikologi Dalam Seni Rupa
    Psikologi dalam seni rupa Seni rupa mempunyai karakteristik tertentu yaitu dalam bidang seni rupa minsalka di seni lukis dan seni pat...
  • Hubungan Seni dan Manusia
    Manusia di nugerahi akal dan budi, hal ini membuat manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Manusia merupakan jenis mahluk lema...
  • Pengalaman Seni Intrinsik-ekstrinsik
    Sebuah pengalaman seni semakin murni apabila pengalaman itu semata-mata estetik, artinya sebuah karya seni dialami bukan demi apapun di l...

Komentar Terbaru

Blog Archive

Pengikut

About Me

Unknown
View my complete profile
Copyright 2016 Q2Art Complete - All Rights Reserved Design by Q2art - Modified by Q2art